Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta, Pondok Qurani Modern Bernuansa Alam

Pesantren Daarul Mansur Wanayasa Purwakarta, Pondok Qurani Modern Bernuansa Alam

Jalan Raya Barat Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, merupakan favorit jalur touring para pelancong.

Di jalur ini kerap terlihat rombongan pemotor, pemobil, hingga pesepada berjalan beriringan. Jalanan berliku dengan lingkungan asri yang banyak pepohonan membuat jalur ini asyik dijelajahi. Dalam suasana pepohonan rindang ini terselip sebuah pondok pesantren modern bernama Pesantren Daarul Mansur Wanayasa. Pesantren Daarul Mansur Wanayasa terletak di Jl. Raya Barat Wanayasa, RT/RW 01/01, Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Nuansa pondok modern sudah terlihat dari pagar masuk yang terbuat dari besi menjulang dengan tinggi sekitar 3 meter. Memasuki area pondok, terdapat sebuah bangunan 3 lantai di sebelah timur pintu gerbang yang berfungsi sebagai mushola, aula dan asrama santri.

Di seberang bangunan tersebut, terdapat area terbuka yang dikelilingi pepohonan. Area ini dilengkapi meja dari kayu serta bangku dan beberapa saung. Pepohonan rindang mengelilingi setiap sudut area pesantren. Salah satunya di area gazebo tempat para santri belajar.

Keunikan lain pesantren ini yakni terdapat pada bangunan asrama santri putri. Bangunan ini berbentuk segitiga yang berjumlah 2 buah dan berjejer rapi di ujung utara area pesantren. Pesantren Daarul Mansur Wanayasa sendiri berdiri di tanah seluas 1,2 hektar ditambah tanah untuk pengembangan bangunan seluas 20 hektar. Jumlah santri yang mondok di sini sebanyak 200 santri dengan rincian 92 santri putra yang terdiri dari 67 santri tingkat SMP dan 25 SMA. Sementara itu santri putri berjumlah 108 anak, dengan rincian 68 santri tingkat SMP dan 40 SMA. Ustad Iman Fathurrohman selaku pengasuh Pesantren Daarul Mansur Wanayasa berkisah awal pendirian pesantren ini. Menurut ceritanya, lokasi pesantren dulunya merupakan sebuah rumah makan bernama Roemah Tjengkeh.

Hingga salah satu pewakif (pemberi wakaf) Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, yakni Haji Budi Hartawinata, membeli tanah rumah makan tersebut di tahun 2016. Haji Budi kemudian mewakafkan tanah ini untuk pendirian pondok pesantren kepada Ustad Yusuf Mansur. Selanjutnya operasional rumah makan masih diteruskan di samping penambahan lokasi camping ground, arena paintball, atv, serta panahan. Qadarullah tahun 2019 ada Covid yang membuat rumah makan ini vakum,” cerita Ustad Iman. Ustad Iman yang menjadi pengasuh pondok sejak 2021 ini kemudian menuturkan jika pewakif dan pengelola menyepakati area ini menjadi sebuah pesantren. “Kalau cerita dari Haji Budi, memang beliau awalnya membeli tanah dan bangunan ini untuk mendirikan pesantren. Sehingga mimpi beliau itu akhirnya terwujud,” ujar Ustad Iman.